Hal penting dan yang paling fundamental atau dasar dalam membuat karya tulis adalah karya tulis ilmiah harus mempunyai rumusan masalah. Sedangkan rumusan masalah sendiri muncul saat penulis sudah melakukan identifikasi masalah.
Nah sebenarnya apa sih yang dimaksud masalah itu ? Seberapa penting masalah dalam karya tulis ilmiah ? Bagaimana batasan - batasan masalah ? bagaimana cara merumuskan masalah dalam sebuah penelitian ? dan seperti apa contoh masalah itu sendiri ?.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan berusaha menjawab semua pertanyaan tersebut dengan merangkum beberapa buku bacaan pribadi yang saya kombinasikan dengan opini pribadi saya. Semoga bermanfaat.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan berusaha menjawab semua pertanyaan tersebut dengan merangkum beberapa buku bacaan pribadi yang saya kombinasikan dengan opini pribadi saya. Semoga bermanfaat.
Pengertian Masalah Adalah
Secara umum, definisi masalah adalah kondisi terkini yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Diantara kondisi dan harapan, itulah yang disebut dengan permasalahan. atau dengan kata lain masalah dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan realita yang ada.
Dalam penelitian, masalah diartikan sebagai kesenjangan antara teori dengan realita fakta. Kesenjangan tersebut kemudian dijadikan topik menarik untuk dikaji dan diteliti untuk selanjutnya ditulis dalam sebuah teks report penelitian baik berupa jurnal, skripsi, thesis, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jika ingin merumuskan masalah, maka kamu harus banyak sumber informasi untuk membandingkan antara teori dan kenyataan di masa sekarang. Atau dengan kata lain kamu harus peka dengan kondisi dan permasalah di sekitar.
Jangan sampai kamu salah faham !. Masalah, identifikasi masalah, dan rumusan masalah itu berbeda. Oleh karena itu silahkan pelajari pengertian masalah, pengertian identifikasi masalah, dan pengertian rumusan masalah agar kamu faham perbedaannya.
Cara Merumuskan Masalah
Ingat !, masalah disini berbeda dengan rumusan masalah. Masalah memiliki cara perumusan sendiri dan rumusan masalah memiliki cara membuat rumusan masalah sendiri. Berikut adalah cara merumuskan masalah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rumusan masalah.
1. Pilih Suatu Tema yang Kamu Minati
Tidak semua tema harus kamu kuasai, penting dirasa untuk memsleksi atau filter tema-tema yang kamu kuasai dan minati dan buang tema yang tidak kamu minati. Agar dalam mengkajinya, kamu tidak akan merasa berat hati, karena itu adalah pilihanmu sendiri atas dasar minat pribadi. Cukup pilih satu saja tema yang kamu minati2. Kumpulkan Banyak Informasi dan Teori
Kemudian kumpulkan berbagai macam informasi terkait dengan tema yang kamu pilih. Kamu bisa mendapatkannya melalui membaca banyak buku, berdiskusi dengan yang lebih senior, searching google, membaca jurnal, survey lapang sendiri dan lain sebagainya. Perkaya pengetahuan dan pengalamanmu tentang tema yang kamu minati.3. Tentukan Topik yang Kamu Minati
Topik merupakan suatu hal yang lebih spesifik yang dihasilkan setelah kamu menentukan tema penelitian. Topik juga dapat disebut sebagai sub tema dari tema yang kamu pilih. Topik penelitian tidak terlepas dari objek penelitian dan lokasi penelitian.4. Pahami Fakta Positif dan Negatif Objek
Perlu difahami juga bahwa masalah itu tidak selalu bersifat negatif, namun juga bersifat positif. Oleh karena itu, kamu penting untuk memahmi apakah kondisi real atau kenyataan pada topik penelitian. Kamu dapat melakukannya cara berdiskusi, membaca, atau survey lapang langsung.5. Bandingkan Antara Teori dengan Kenyataan
Dan untuk memunculkan adanya kesenjangan atau gap, kamu perlu membandingkan beberapa harapan atau teori yang sudah ada dengan kondisi terkini (real) dilapang. Tidak haru suatu hal yang negatif, hal positif pun dapat kamu jadikan sebagai masalah unik dalam penelitian. Contoh- Secara umum produksi padi adalah 4 ton / hektar, di desa jatimulyo jenggawah jember lahan pak rudin produksi padinya mencapai 11 ton/hektar.
- Banyak subsidi pemerintah yang sudah diberikan, baik sembaku, bbm, BLT, dll. Namun, tingkat kemiskinan masih tetap saja tinggi dan tidak berubah (misalnya)
6. Konsultasikan dengan Senior Kamu
Diskusikan dengan teman yang lebih senior, atau lebih tepatnya dosen pembimbing penelitianmu. Percayalah ! apa yang kamu fikirkan dan kamu tulis belum tentu benar, karena benar itu adalah suatu hal yang absolut dan disepakati bersama. Jadi santai saja jika ada refisi atau koreksi pola fikir oleh senior. Karena itu akan berdampak positif terhadap penelitianmu.Jenis - Jenis Masalah
Dalam berbagai bidang, masalah kerap sekali menemani dan memberikan tantangan kepada mereka yang bersangkutan. Seperti yang diketahui, bahwa masalah merupakan suatu kondisi yang tidak terduga atau beda dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan tingkat penyelesaiannya, masalah dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Masalah Sederhana
Masalah ini dapat juga disebut sebagai masalah yang paling mudah untuk diselesaikan. Tidak banyak korbanan seperti tenaga dan fikiran yang perlu dikeluarka. Pengentasan masalahnya pun tidak membutuhkan waktu yang lama.2. Masalah Sedang
Masalah sedang ini dapat dikatakan sebagai masalah yang dapat dilakukan oleh seseorang serta perlu sedikit korbanan yang sedikit. Tidak mudah untuk dilakukan tapi tetap dapat diselesaikan dengan tepat.3. Masalah Rumit
Masalah ini disebut juga dengan masalah yang sangat susah untuk dikendalikan. Membutuhkan banyak waktu dan korbanan. Diperlukan pengalaman dan pengetahuan lebih dalam penyelesaian masalah.Namun perlu diingat, bahwa semua permasalahan itu tergantung siapa yang memandang dan dari segi apa ia memandang. Hal tersebut dikarenakan beda dalam pengalaman dan pengetahuan akan dapat menimbulkan perbedaan dalam memandang suatu masalah.
Batasan - Batasan Masalah
Batasan masalah adalah ruang lingkup yang membatasi permasalahan agar tidak terlalu melebar dan menjadikan penelitian lebih fokus. Adanya batasan masalah ini juga bertujuan untuk mempertegas agar pembahasan tidak terlalu luas dan yang jauh dari relevansi masalah sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan.
Selain itu, Batasan masalah itu batasan masalah juga dapat diartikan sebagai menegaskan atau memperjelas yang menjadi masalah. Dengan kata lain, batasan masalah digunakan untuk mendefinisikan dan menegaskan berdasarkan dukungan data-data hasil penelitian terdahulu seperti apa masalah tersebut.
Dalam membatasi permasalahan juga dapat dilakukan dengan cara menegaskan permasalahan secara operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan memudahkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data) tentangnya. Nah, bagaimana cara membatasi masalah yang sebenarnya ? berikut adalah tahapannya :
- Identifikasi dan klasifikasikan masalah yang akan dikaji sesuai dengan minat dan pengetahuanmu
- Mengaskan permasalahan dengan cara membuat definisi operasional permasalahan
- Dukung permasalahan dengan data sesuai lapang secara terperinci (tidak boleh berbohong)
- Deskripsikan menggunakan kalimat efektif dan menarik untuk difahami dengan cara mengungkapkan bagian harapan (atau juga teori), kemudian gambarkan kondisi real saat ini.
Contoh Masalah Penelitian
Nah, bagian akhir ini saya akan memberikan beberapa contoh masalah yang umum dan sering terjadi di lingkungan sekitar kita dan semoga dapat anda gunakan sebagai bahan dalam mempelajari apa seh sebenarnya masalah itu. Berikut adalah contoh - contohnya:
- Masalah Kemiskinan
- Masalah Pengangguran
- Masalah Kemacetan
- Masalah Urbanisasi
- Masalah Gizi Buruk
- Masalah Kenakalan Remaja
- Masalah Korupsi
- Masalah Banjir Jakarta
- Masalah Perang Dagang US Vs Tiongkok
- Masalah Perebutan Wilayah
- Masalah Efisiensi Produksi Usahatani
- Masalah Prostitusi
- Masalah Kesenjangan Hukum
- Masalah Pembangunan Tidak Merata
- Masalah Pernikahan Dini
- Masalah Sosial
- Masalah Ekonomi
- dan lain sebagainya
Demikian ulasan artikel saya terkait dengan apa itu masalah. Semoga dapat membantu kalian dalam memahami masalah secara detail. Mohon maaf bila ada salah dan terima kasih telah berkunjung.
0 Komentar